Rabu, 08 Desember 2021

SIKLUS HIDUP KNOWLEDGE MANAGEMENT

 SIKLUS HIDUP KNOWLEDGE MANAGEMENT

Materi 2. Justifikasi Sistem Hal. 09

1. Apakah knowledge yang ada akan menghilang setelah tidak digunakan, dipindahkan atau dikeluarkan?

Jawab: Knowledge yang ada dalam perusahaan tidak hilang. Pengetahuan pada dasarnya tidak terletak di dalam database dari perusahaan. Menurut Groff & Jones (2003), pengetahuan pada kenyataannya terletak pada pikiran aset manusia yang terdapat dalam perusahaan.

2. Apakah usulan sistem KM yang diperlukan disimpan dalam beberapa tempat yang berbeda?

Jawab: Sesuai kebutuhan, karena menurut ketentuanya sebagai berikut:

− Menyimpan knowledge: knowledge yang bermanfaat harus disimpan dalam format yang baik dalam penyimpanan knowledge, sehingga orang lain dalam organisasi dapat mengaksesnya;

− Menyebarluaskan knowledge: knowledge harus tersedia dalam format yang bermanfaat untuk semua orang dalam organisasi yang memerlukan, dimanapun dan tersedia setiap saat.

3. Apakah para pakar yang diperlukan ada dan bersedia mendukung pembangunan sistem KM yang diusulkan?

Jawab: Ya, karena pengetahuan yang melekat pada anggota suatu organisasi juga perlu diuji, dimutahirkan, ditransfer, dan diakumulasikan, agar tetap memiliki nilai. Hal ini menyebabkan para pakar manajemen mencari pendekatan untuk mengelola pengetahuan yang sekarang dikenal dengan manajemen-pengetahuan atau knowledge management (KM).

4. Apakah permasalahan yang diperlukan sudah tersedia pengalaman dan teori tentang penyelesaian masalahnya?

Jawab:

Ya, karena sebuah teori juga sangat di butuhkan untuk menghasilkan sebuah opsi dalam penyelesaian masalah, yang tentu kembali harus di dukung pada pengalaman untuk meng efektifkan dalam penyelesaian masalah, sebab pengalaman adalah pembelajaran yang baik dan ilmu baru oleh sebuah pristiwa yang pernah terjadi.

5. Selama proses pengumpulan knowledge berlangsung, dapatkah para pakar mengartikulasikan bagaimana cara menyelesaikan masalahnya ?

Jawab:

Ya, para pakar bisa mengartikulasikan bagaimana cara menyelesaikan masalahnya. Karena para pakar pasti sudah berpengalaman untuk menyelesaikan masalah.

6. Seberapa perlukah sebuah knowledge sehingga diambil ?

Jawab:

Sangat diperlukan, karena knowledge dapat mempercepat akses informasi dan pengetahuan, meningkatkan proses pengambilan keputusan, menciptakan inovasi dan perubahan, dan meningkatkan efisiensi proses bisnis organisasi atau perusahaan

7. Adakah sesuatu hal yang tidak algoritmik di dunia nyata ?

Jawab:

Tidak ada, karena semua yang ada di dunia nyata perlu prosedur Langkah demi Langkah atau perhitungan.

Materi 4. Kelayakan Hal. 12

8. Apakah memungkinkan untuk menyelesaikan proyek dalam waktu seperti yang dijadwalkan?

Jawab:

Ya, namun jika merasa kesulitan menentukan prioritas dan mengelola proyek agar selesai dengan baik sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

9. Apakah proyek menghasilkan sesuatu ?

Jawab:

Tentu, karena sebuah proyek akan menghasilkan sistem yang diinginkan oleh para user atau klien yang bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama.

10. Apakah proyek yang dibangun sudah tepat?

Jawab:

Ya, karena proyek sudah direncanakan dan dijadwalkan serta sudah mengantisipasi semua persyaratan proyek dan memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi semua kebutuhan (Tuman, 1986).

11. Seberapa sering sistem kelak digunakan & bagaimana dengan biayanya?

Jawab:

Sistem akan terus berjalan dari awal pengerjaan proyek hingga berakhirnya proyek. Masalah biaya atau finansial pastinya sudah diperhitungkan sejak perencanaan.

Materi 5. Dukungan pemakai Hal. 14

12. Apakah pemakai yang mengusulkan mengetahui bahwa sistem KM sedang dibangun ?

Jawab :

Pemakai dari Sistem KM berhak mengusulakan bahwa system KM sedang dibangun. Karna dengan mengusulakan knowledge akan meningkatkan kualitas system informasi yang berjalan.

13. Bagaimana persepsinya tentang KM yang sedang dikembangkan ?

Jawab :

Knowledge management yang dikembangkan akan meningkatkan asset pengetahuan, menningkatkan produktifitas pegawai, mempermudah pekerjaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang lebih efektif dan efisien.

14. Seberapa banyak keterlibatan pemakai diharapkan untuk ikut terlibat selama proses pengembangan berlangsung ?

Jawab: Setia pada perkembangan dalam proses pengembangan sebuah sistem, karena masukan-masukan dari user atau pemakai akan sangat penting bagi pengembangan sebuah sistem khususnya setiap prosesnya.

15. Jenis pelatihan apa yang diberikan oleh pemakai jika sistem sudah jadi dan berjalan ?

Jawab :

Jenis pelatihan yang dilakukan diantaranya :

a) Pelatihan penggunaan system yang sudah berjalan kepada pegawai atau user yang akan menggunakan system tersebut.

b) Membuat suatu modul / buku panduan dalam menggunakan sistem.

c) Arahan dari ahli TI atau orang bertanggung jawab dalam system yang berjalan.

16. Jenis dukungan operasional apa yang seharusnya disediakan ?

Jawab :

Jenis dukungan operasional yang disediakan antara lain :

a) biaya operasional, biaya yang dikeluarkan dalam mengembangan knowledge management.

b) Staff operasional, dimana di dalam tim pengembangan KM harus ada yang mengelola dan bertugas dalam mengelola data, informasi atapun knowledge yang ada pada system serta Melakukan proses penambahan, penyimpanan dan pendistribusian knowledge.

c) Sistem Operasi, dimana merupakan perangkat keras yang mendukung dalam pengembangan sknowledge management.

Materi 10. Pemilihan Pakar Hal. 21

17. Bagaimana caranya mengetahui seorang pakar dikatakan sebagai seorang pakar ?

Jawab :

Seseorang dapat dikatakan menjadi pakar di suatu bidang jika setidaknya telah memenuhi kriteria seperti berikut :

a) dapat mengenali dan merumuskan masalah,

b) menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat,

c) menjelaskan solusi,

d) mampu belajar dari pengalaman,

e) merekonstruksi pengetahuan,

f) menentukan relevansi/hubungan,

g) memahami batas kemampuan

18. Akankah pakar tersebut mengerjakan proyek sampai selesai ?

Jawab :

Pakar sangat berperan penting dalam sebuah proyek, karena pakar bisa membuat sebuah keputusan dengan cepat dengan begitu pakar dibutuhkan dalam mengerjakan proyek sampai akhir.

19. Alternatif apa yang disiapkan untuk mengganti pakar yang merasa jenuh atau keluar dari proyek ?

Jawab :

1) Melakukan pembinaan pakar secara professional, artimya melakukan serangkaian usaha bantuan kepada pakar lain yang mewujudkan layanan professional guna meningkatkan proses pengembangan dalam proyek.

2) Melakukan hubungan yang professional yang tidak kaku, yang akrab dan simpan kepercayaan kita kepada pakar tersebut.

3) Mencari pakar lain yang memiliki kemanpuan atau keahlian lain yang mampu dalam menjalankan proyek yang dilakukan.

4) Melakukan perjanjian di awal pada pakar yang akan melakukan pengembangan KM .

20. Bagaimana seorang pengembang knowledge mengetahui bahwa pakar tersebut mengatakan yang benar dan yang tidak ?

Jawab :

Untuk mengatahui nya antara lain:

a) Melihat dari asal atau latar belakang pakar tersebut.

b) Mencocokan dengan berbagai teori lain yang merujuk pada apa yang dikatakan oleh pakar tersebut

c) Membuktikan kebenaran apa yang dikatakan pakar sebelum diimplementasikan atau digunakan dalam pengembangan KM.

Materi 18. Evaluasi sistem Hal. 30

21. Bagaimana sistem baru dapat meningkatkan akurasi dan kecepatan waktu dalam proses pengambilan keputusan ?

Jawab :

Sistem harus mempunyai informasi yang relevan dan valid. Informasi tersebut harus sesuai atau mengandung fakta agar dalam proses pengambilan keputusan berjalan dengan baik.

22. Apakah sistem baru menyebabkan perubahan organisasi ? Jika ya, seberapa jauh perbaikan yang ditimbulkan ?

Jawab :

Ya, membangun sebuah perubahan yang berkelanjutan, Jika proses perubahan masih memiliki ruang untuk peningkatan yang lebih jauh, pemimpin perusahaan dan tim-tim manajemen perubahan harus tetap mengupayakan hal tersebut dengan sungguh-sungguh. Karena, menyatakan keberhasilan sesuai tujuan secara terburu akan merusak semangat perubahan.

23. Seberapa besar sistem baru merubah biaya operasional usaha ? Seberapa signifikannya ?

Jawab :

Pihak manajemen perusahaan bisa menghitung biaya operasional dengan menggunakan rumus Biaya Operasional = Biaya produksi + Pengeluaran Operasional.bisa diambil dari biaya produksi yang tercantum pada laporan laba rugi perusahaan atau bisa juga disebut dengan biaya penjualan.

24. Dalam cara yang seperti apa sistem baru dapat mengakibatkan efek terhadap hubungan antara pengguna dengan organisasi ?

Jawab :

Istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.

25. Apakah keuntungan yang didapat dari sistem baru sesuai dengan biaya yang dikeluarkan ?

Jawab :

Keuntungan yang didapat sistem baru antara lain:

1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas data secara akurat dan realtime.

2. Memudahkan pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang memiliki hubungan atau koordinasi.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja yang terkoordinasi dan sistematis.

4. Meningkatkan produktivitas dan penghematan biaya dalam organisasi.

Beberapa pertanyaan yang ditujukan untuk pihak manajemen berkaitan dengan pemeliharaan

26. Siapa yang akan membayar pemeliharaannya? Jawab :

Pihak Manajemen

27. Kemampuan seperti apakah yang diperlukan untuk melakukan pemeliharaan ?

Jawab :

Sesuai dengan job desknya, jangan melakukan pemeliharaan tapi tidak sesuai dengan job desknya karena akan berakibat fatal.

28. Dengan cara seperti apakah untuk melatih pakar pemeliharaan?

Jawab :

Para pakar harusnya sudah mempunyai keahliannya, keahlian tersebut didapatkan dari kursus-kursus, meneruskan Pendidikan ke jejang lebih tinggi lagi, atau pun mempelajarinya sendri. Tapi Pakar harusnya sudah mempunyai sebuah sertifikat, karena hal tersebut dapat menyebut pakar tersebut professional.

29. Tipe dukungan seperti apakah yang diperlukan agar sistem berjalan dengan baik?

Jawab :

Dukungan seperti menyediakan keperluan yang dibutuhkan sistem, menyediakan kebutuhan para teknisi atau staf.

30. Hubungan yang seperti apa yang diperlukan agar pemeliharaan sistem KM dan Staff organisasi IT berjalan dengan baik ?

Jawab :

Seperti menjada komunikasi, koordinasi dalam pemeliharaan sebuah sistem, dan juga menjelaskan kendala-kendala yang sering di temukan Ketika memakai sistem tersebut.

PROFIL ORGANISASI

PROFIL ORGANISASI PRAMUKA

    VISI & MISI

Visi

Gerakan pramuka mendidik dan membina kaum muda Indonesia dengan tujuan agar mereka menjadi:

  • Manusia berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental, kuat emosional, tinggi moral, tinggi kecerdasan dan mutu ketrampilan serta kuat dan sehat jasmaninya..
  • Warga Negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan Bangsa dan Negara memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan baik lokal, nasoinal maupun internasional.

Misi 

Turut mengembangkan pendidikan bagi kaum muda Indonesia, melalui gerakan pramuka yang melalui sistem pendidikan yang progresif berdasarkan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan(PDMK) yang berlandaskan pada suatu nilai, yaitu Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Satya Dan Darma Pramuka, dengan spesifikasi sebagai berikut:

  • Ikut mensukseskan Misi Gerakan Pramuka Nasional dengan melakukan Revitalisasi Gerakan Pramuka.
  • Meningkatkan mutu menyelenggarakan perkembangan program kegiatan peserta didik sesuai aspirasi kaum muda dan perkembangan masyarakat dengan menerapkan PDMK secara efektif.
  • Menyelenggarakan administrasi dan manajemen yang efektif, dengan memberdayakan organisasi Gerakan Pramuka.
  • Mengupayakan kemandirian finansial dengan mengembangkan aset dan potensi Gerakan Pramuka.
  • Meningkatkan pembinaan anggota pramuka dewasa dalam kepramukaan, khususnya tersedianya pembina pramuka yang mahir dan bermotivasi tinggi dlam jumlah yang memadai.
  • Meningkatkan citra gerakan pramuka demi penerimaan dan pengakuan masyarakat dan pemerintah, serta untuk menunjang bidang misi lainnya.

Struktur Organisasi


Penjelasan setiap struktur
  1. Majelis pembimbing adalah sebuah badan yang bertugas untuk memberikan bimbingan dan bantuan moril, organisatoris,material, dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan Saka (satuan karya).
  2. Gugusdepan (Gudep) adalah pangkalan dari peserta didik yang merupakan wadah pendidikan dalam organisasi Gerakan Pramuka.
  3. Satuan Karya Pramuka (SAKA) adalah sebuah wadah kepramukaan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan peserta didik dalam wawasan tertentu dan melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian mereka kepada masyarakat sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia.
  4. Badan Kelengkapan Kwartir adalah badan-badan yang bertugas untuk membantu Kwartir. Berikut adalah badan-badan tersebut :
    • Dewan Kehormatan
    • Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas Lemdikanas (Nasional), Lemdikada (Daerah), dan Lemdikacab (Cabang).
    • Dewan kerja yang terdiri atas Dewan Kerja Nasional (DKN), Dewan Kerja Daerah (DKD), Dewan Kerja Cabang (DKD), dan Dewan Kerja Ranting (DKR).
    • Pimpinan Satuan Karya Pramuka (SAKA)
    • Pembantu Andalan
    • Badan Usaha Kwartir
    • Satuan Kegiatan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan bersifat situasional
    • Staf Kwartir

  5. Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Presiden selaku Kepala Negara Republik Indonesia
  6. Musyawarah Kwartir merupakan lembaga yang ada di lingkungan Gerakan Pramuka yang bersidang pada akhir masa bakti kwartir ataupun Gugusdepan serta memegang kekuasaan paling tinggi dalam Kwartir atau Gugusdepan.


Sumber : 
  • https://www.kakakiky.id/2019/07/struktur-organisasi-gerakan-pramuka.html
  • http://bka.unipma.ac.id/orgamawa/pramuka.php

Jumat, 12 Juni 2020

Pengertian Sitemaps, fungsi Sitemaps, Cara membuat Sitemaps


SITEMAPS
Sitemap adalah salah satu alat bantu untuk para webmaster yang mempermudah dalam pengenalan peta situs di dalam website. Dengan begitu, mesin google dengan mudah menjelajah dan meraih halaman-halaman yang ada di dalamnya. Sama halnya dengan webiste pada umumnya, blog juga memerlukan sitemap agar mesin pencari dengan mudah mendeteksi konten di dalamnya. Dalam sistem sitemap ini pengguna dapat melakukan submit peta web berbasis XML langsung ke Google yang akan membantu Google mengindeks halaman web dengan mudah.

FUNGSI SITEMAPS
Secara teknis, Anda memang tidak memerlukan sitemap untuk situs Anda. Namun ini diperlukan pada untuk dapat lebih meyakinkan penilaian Googlebot (dan bot mesin pencari lainnya) berfungsi dalam memberikan nilai pada situs kita, tidak diragukan lagi adalah untuk tujuan agar bot itu menemukan dan mengindeks situs kita sendiri. Meski itu tidak menjamin itu akan melihat semua yang Anda ingin tahu.
Peta situs meredakan kekhawatiran itu, dengan menyelesaikan dua tugas utama:
·         Ini terdiri dari daftar semua halaman di situs Anda sehingga Googlebot pasti akan menemukan dan menjelajahi semuanya.
·         Peta situs menyertakan ‘metadata’ – atau mengontekstualisasikan informasi tentang setiap halaman. Data ini memberi tahu bot bagaimana halaman disusun dan terkait satu sama lain, kapan terakhir diperbarui, dan sebagainya.
Peta Situs sangat penting untuk memastikan bahwa Googlebot melihat semua konten yang Anda tawarkan, dan memahami bagaimana itu disusun. Untuk alasan itu, membuat satu untuk situs Anda sangat penting. Untungnya, ini tidak sulit dilakukan.
Setiap situs web harus memiliki target dan tujuan. Situs tanpa ini sering tidak fokus, sulit dinavigasi, dan menyajikan pengalaman pengguna yang buruk. Pengunjung dibiarkan bertanya-tanya, “apa yang seharusnya saya lakukan di sini?” Dan tentu saja tidak menginginkan itu, bukan?
Dalam hal ini peta situs atau sitemap dapat membantu Anda menjelaskan apa tujuan situs Anda sebelum mulai merancang atau membuat konten. Dengan memutuskan dengan tepat apa yang Anda inginkan dari situs Anda dan kemudian memetakannya, Anda dapat memastikan bahwa setiap bagian dari situs web Anda memperkuat tujuan Anda. Maka dimungkinkan untuk memotong bagian yang tidak terikat langsung dengan tujuan situs sebelum menjadi bagian integral dari arsitektur situs.
Jika Anda tidak memiliki sitemap, Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda menduplikasi konten. Dengan adanya peta situs ini Anda hanya akan membuat halaman sesuai kebutuhan, tanpa harus melacak secara manual apa yang sudah dibuat. Ini pada akhirnya dapat menyebabkan informasi yang saling bertentangan di situs Anda, karena satu halaman diperbarui tetapi yang lain tidak. Sederhanakan hal dengan memastikan konten duplikat digabungkan menjadi satu halaman, ditautkan dari mana pun konten perlu direferensikan.

CARA MEMBUAT SITEMAPS

Langkah 1: Tinjau struktur halaman Anda
Pertama-tama perhatikan konten yang di dalam website Anda, perhatikan juga bagaimana strukturnya.
Semuanya dimulai dari beranda. Maka Anda harus bertanya pada diri sendiri ke mana beranda Anda terhubung. Anda mungkin sudah mengetahui ini berdasarkan opsi menu di situs Anda.
Tetapi ketika datang ke SEO, tidak semua halaman dibuat sama. Anda harus mengingat kedalaman situs web Anda saat melakukan ini. Ketahuilah bahwa laman yang lebih jauh dari beranda situs Anda akan lebih sulit untuk diperingkat.
Menurut Search Engine Journal, Anda harus membuat sitemap yang memiliki kedalaman dangkal, artinya hanya perlu tiga klik untuk menavigasi ke halaman mana pun di situs web Anda. Itu jauh lebih baik untuk keperluan SEO.
Jadi, Anda perlu membuat hierarki halaman berdasarkan kepentingan dan bagaimana Anda ingin mereka diindeks. Prioritaskan konten Anda ke dalam tingkatan yang mengikuti hierarki logis.
Langkah 2: Code URL Anda
Sekarang Anda telah menjelajahi dan mengidentifikasi pentingnya setiap halaman dan mencocokkan pentingnya itu dalam struktur situs Anda, sekarang saatnya untuk membuat kode URL-URL itu.
Cara untuk melakukannya adalah dengan memformat setiap URL dengan tag XML. Jika Anda memiliki pengalaman dengan pengkodean HTML, ini akan sangat mudah bagi Anda. Seperti yang saya katakan sebelumnya, “ML” dalam XML singkatan dari bahasa markup, yang sama untuk HTML.
Bahkan jika ini baru bagi Anda, tidak sulit untuk mengetahuinya. Mulailah dengan mendapatkan editor teks tempat Anda dapat membuat file XML.
Teks Sublime adalah pilihan bagus untuk Anda pertimbangkan.
Kemudian tambahkan kode yang sesuai untuk setiap URL.
·         lokasi
·         terakhir diubah
·         frekuensi yang berubah
·         prioritas halaman
Langkah 3: Validasi kode
Setiap kali Anda membuat kode secara manual, human error selalu mungkin terjadi. Tetapi, agar sitemap Anda berfungsi dengan baik, Anda tidak bolej memiliki kesalahan dalam pengkodean.
Untungnya, ada alat yang akan membantu memvalidasi kode Anda untuk memastikan sintaks sudah benar. Ada perangkat lunak yang tersedia online yang dapat membantu Anda melakukan ini. Cukup jalankan pencarian Google cepat untuk validasi sitemap, dan Anda akan menemukan sesuatu yang bisa Anda gunakan untuk melakukan validasi ini.
Langkah 4: Tambahkan sitemap Anda ke root dan robots.txt
Temukan folder root situs web Anda dan tambahkan file sitemap ke folder ini.
Melakukan ini sebenarnya juga akan menambah halaman ke situs Anda. Ini sama sekali bukan masalah. Faktanya, banyak situs web yang memilikinya. Cukup ketik situs web dan tambahkan “/ sitemap /” ke URL dan lihat apa yang muncul.
Perhatikan struktur dan hierarki logis dari setiap bagian. Ini terkait kembali dengan apa yang kita bahas pada langkah pertama.
Sekarang, ini bisa diambil selangkah lebih maju. Anda bahkan dapat melihat kode di situs web yang berbeda dengan menambahkan “/sitemap.xml” ke URL.
Sperti ini bentuknya :


Selain menambahkan file sitemap ke folder root Anda, Anda juga ingin menambahkannya ke file robots.txt. Anda akan menemukan ini di folder root juga.
Pada dasarnya, ini untuk memberikan instruksi bagi perayap yang mengindeks situs web Anda.
Ada beberapa kegunaan yang berbeda untuk folder robots.txt. Anda dapat mengatur ini untuk menampilkan URL mesin pencari yang tidak ingin Anda indeks ketika mereka merayapi di situs Anda.
Langkah 5: Submit sitemap Anda ke Google
Sekarang sitemap Anda telah dibuat dan ditambahkan ke file situs Anda, sekarang saatnya untuk mengirimkannya ke mesin pencari.
Untuk melakukan ini, Anda harus melalui Google Search Console. Beberapa dari Anda mungkin sudah menyiapkan ini. Jika tidak, Anda dapat memulai dengan sangat mudah.
Setelah Anda berada di dasbor konsol pencarian, navigasikan ke Crawl> Sitemaps. Seperti pada gambar di bawah ini.
Pilihan alternatif untuk membuat sitemap
  •        Yoast plugin
  •        Screaming Frog
  •       Slickplan

Untuk lebih jelasnya silahkan klik video dibawah ini :



Sumber-sumber : 

Halaman